Selasa, 23 Desember 2008

Kelangkaan BBM

Kalau kita jalan-jalan atau bepergian ke mana saja di Surabaya atau ditempat lain di Jawa Timur, bahkan Indonesia, pandangan kita terpaksa di fokuskan pada kondisi antrian jerigen yang atasnya di ikat tali rapia sebagai tanda, konsumen pendatang baru tidak boleh memaksa menyelinap ke jerigen lain yang mulai antri sejak tengah malam. orang lain nyenyak tidur, sementara dia harus bangun malam-malam agar kebagian antri minyak paling awal. eh.... ternyata... antrian sudah panjang. Dia mengira paling awal, padahal ada yang lebih malam lagi. bahkan bukan malam, tetapi bahkan dia tidak pernah tidur, karena "belani" dapat minyak. Kalau tidak dapat, maka dapat dipastikan dia tidak bisa jualan bakso hari itu. lebih parah lagi jika dapurnya tidak "ngebul". Lebih parah lagi jika.... untuk cari yang dimakan aja susah, cari minyak untuk kompor juga susah, apalagi mikirin konversi minyak tanah ke gas. ikut pemerintah deh ! konversi minyak tanah ke gas elpiji. sekarang elpiji-pun juga susah dan parahnya lagi lebih mahal. ingat iklan TV ; "....... elpiji ada, tetapi yang mahal banyak!. apalagi kita sering melihat masyarakat mengantri minyak tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar